Kabid Kebudayaan dan Produk Pariwisata Disbudpar PPU, Hadiri Munas Dewan Kesenian dan Kebudayaan Nasional

Penajam,- Musyawarah Nasional (Munas) Dewan Kesenian atau Dewan Kebudayaan se Indonesia, menggelar munas yang berlangsung sejak tanggal 10 hingga 14 Desember 2023, bertempat di Mercure Convention Center Ancol, Jakarta.

Menurut data pada siaran pers yang diterima awak media ini, dalam munas itu diikuti 300 budayawan dan seniman nasional, baik dari perorangan hingga lembaga resmi berupa komunitas sampai istansi pemerintah.

Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan dan Produk Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata(Disbudpar) Kabupaten Penajam Paser Utara(PPU) Cristian Nur Slamet turut hadir dalam kegiatan tersebut.

Dalam munas tersebut, bakal digelar penentuan arah politik dari Dewan Kesenian dan Kebudayaan Indonesia. Arah tersebut akan dilahirkan dalam ketentuan hasil munas yang menjadi rekomendasi kepada pemimpin bangsa lima tahun ke depan.

“Maka itu, kami kumpulkan para pelaku seni dan budaya di bangsa ini untuk melihat tantangan dan potensi dalam pengembangan industri seni di tanah air,” kata Dirjen Kebudayaan Kemeristekdikbud RI Hilmar Farid.

Dipaparkan, bila saat ini pemimpin negara ke depan yang bakal dipilih oleh rakyat pada 14 Februari 2024 mendatang, mesti memiliki visi dalam mengarusutamakan dunia seni dan budaya sebagai aset bangsa.

Bahkan diklaim, saat ini Indonesia didapuk sebagai negara adidaya di bidang seni dan budaya. Sebab, warisan nenek moyang di bidang seni dan budaya, tersedia ribuan jenis yang laik untuk dilestarikan.

“Ironisnya, selama ini perilaku sebagian masyarakat, termasuk perilaku sebagian elitenya semakin jauh dari nilai-nilai budaya yang seharusnya menjadikan bangsa ini sebagai bangsa yang benar-benar beradab,” ungkapnya.

Sementara itu, Kabid Kebudayaan dan Produk Pariwisata Disbudapr Kabupaten PPU, mengatakan bila pihaknya akan memajukan usulan ke nasional terkait pencatatan aset warisan kebudayaan yang ada di Benuo Taka.

Kemudian, dirinya bakal berupaya untuk mengokohkan jejaring di nasional yang dapat mempermudah pemerintah dan pelaku seni budaya daerah dalam melaksanakan pencatatan aset warisan daerah.

“Ini penting untuk kemajuan dunia budaya dan seni di Kabupaten PPU,” ucapnya.

Sebab, melihat kebutuhan daerah saat ini, masih berkutat bagian pencatatan aset kekayaan daerah terlebih Kabupaten Penajam Paser Utara akan menjadi pusat dari Ibu Kota Nusantara.

Selain itu, dirinya juga bakal mendorong ketertarikan mata nasional terhadap potensi seni dan budaya di Benuo Taka, termasuk sejarah yang menceritakan kerajaan di Penajam Paser Utara.

“Pada intinya kami mendukung setiap agenda yang mementingkan kemajuan kebudayaan serta industri budaya yang ada di daerah”, ungkap cristian.

Diharapkan, agar pemerintah pusat dapat membuka peluang kepada daerah untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat dalam kemajuan industri seni dan budaya di daerah.

(rmt/plt)




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *