PENAJAM – Bupati PPU Hamdam serahkan SK pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) sekaligus memimpin pembacaan sumpah/janji, di aula RSUD Ratu Aji Putri Botung. Jumat (25/08/2023)
Untuk diketahui, sebanyak 259 CPNS di Kabupaten Penajam Paser Utara yang dinyatakan lulus di formasi tahun 2021 menerima SK pengangkatan kali ini.
Hadir dalam kesempatan ini Sekda dan para pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara. Mengawali sambutannya Hamdam menyampaikan selamat kepada semua pegawai yang hari ini mendapat surat keputusan pengangkatan sebagai PNS.
”Selamat kepada semua saudara-saudari atas penerimaan SK-nya, minimal tanggung jawab saya selesaikan sebelum berakhir masa jabatan saya,” katanya
Selanjutnya Hamdam menanyakan kepada semua pegawai yang menerima SK pengangkatan sebagai PNS apakah berbahagia telah menerima SK pengangkatan sebagai PNS.
“Karena saya melihat ada sebagian yang ekspresinya seperti kurang bahagia, seperti kurang gembira. Bila saat menerima SK saja kurang bahagia, kurang gembira, bagaimana kalian dapat melayani masyarakat dengan baik,”ujar Hamdam.
Ia mengingatkan kepada semua pegawai bahwa berstatus PNS sekarang ini adalah pelayan masyarakat, artinya harus benar-benar melayani masyarakat di instansi masih-masing.
“Salah satu yang harus dibangun dalam rangka untuk mendorong terciptanya etika pelayanan yang melayani yaitu harus responsif dengan senyum, salam dan sopan santun” terang Hamdam.
Dalam kesempatan yang sama Sekda Tohar dalam arahannya kepada semua pegawai negeri sipil yang sudah menerima SK PNS untuk selalu mengedepankan tugas dan fungsi – fungsi pemerintahan.
“Pelayanan kepada masyarakat kita kedepankan tugas pokok fungsi kelembagaan yang kita kuasai, itulah yang akan mengemban kita. Seberapa jauh artinya kita bagi masyarakat, seberapa tingginya kehadiran kita pada unit kerja, dengan kehadiran atau penambahan kita berada didalamnya apakah punya arti atau tidak ” ujarnya.
Tohar juga menambahkan bahwa stigma negatif sampai hari ini masih melekat pada dunia birokrasi kita, itu terbukti sampai saat ini birokrasi kita masih identik dengan tumpukan kertas, birokrasi yang masih berbelit-belit, serta etos kerja PNS paling rendah dibandingkan dengan kualifikasi tenaga kerja yang lain. “Kalau diri kita masing-masing merasa kurang nyaman dengan stigma negatif itu, maka mari kita berbenah, kita rubah birokrasi yang berbelit-belit, birokrasi yang nuansa dengan tumpukan kertas. Kita rubah yang berorientasi perubahan, serta birokrasi kinerja, semuanya harus kita rubah untuk menghilangkan stigma negatif tersebut, dengan menjadi pegawai negeri sipil yang berkualitas dan berintegritas,” tutupnya.