PENAJAM – Kelanjutan pembangunan proyek Bendung Telake di Kaltim perlu jadi perhatian pemerintan daerah hingga pemerintah pusat. Pasalnya, hal itu berpengaruh pada kesiapan Penajam Paser Utara (PPU) sebagai daerah penyangga pangan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Anggota Komisi II DPRD PPU, Syamsudin Ali menuturkan pembangunan IKN di Kaltim, tepatnya di sebagian wilayah PPU dan Kutai Kartanegara (Kukar) terus berlanjut. Beberapa kabupaten/kota juga telah dtetapkan sebagai penyangga.
“PPU juga disebutkan akan menjadi lumbung pangan untuk Ibu Kota Negara Nusantara. Jadi harus mulai ada persiapan di sini,” ucapnya, Kamis (13/10/2022).
Namun begitu, kondisinya saat ini, kata Syamsudin, ratusan hektar lahan pertanian masyarakat, khususnya padi, sudah beralih menjadi kebun sawit. Diketahui ada beberapa alasan masyarakat tani beralih.
Salah satunya diketahui lantaran tidak ada sumber air baku untuk mendukung pertanian mereka. Untuk diketahui, selama ini para petani hanya mengandalkan tadah hujan untuk tanamannya
“Tentunya, dengan adanya Bendung Telake hal tersebut dapat segera diwujudkan,” ujarnya.
Hal itu membuat, sambungnya, hasil produksi pertanian mereka menjadi tidak maksimal. Maka dari itu, adanya infastruktur yang telah direncanakan sejak lama itu sudah sangat dinantikan masyarakat.
“Kenapa ini harus skala prioritas karena kita sumber pangan IKN, dan itu nanti kalau bisa direalisasikan bendungan regulator itu pasti orang akan banyak jadi petani karena memang sumber air bakunya ada,” papar Syamsudin.
Selain pembangunan Bendung Telake, diharapkan pula agar dapat beriringan dengan pembanguan saluran irigasi. Jika bendungan Telake sudah dibangun dan fungsional, maka saluran-saluran irigasi juga telah memadai di PPU.
“Pembangunan saluran irigasinya agar bisa beriringan, dan sudah bisa kita pergunakan dengan baik. Karena selama ini memang banyak irigasi yang dibangun tetapi tidak bisa fungsional karena sumber air baku tidak ada,” pungkasnya. (ADV/LJT)