JOMBANG, MEDIA NUSANTARA.Com – Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Jombang menyelenggarakan program bimbingan manasik haji (BMH) untuk jamaah yang masuk dalam daftar waiting list (Bimawali) bertempat di Masjid Al Ikhlas Kantor Kemenag, Jumat (24/1/2025).
Sejumlah 424 jamaah mengikuti kegiatan ini dengan penuh antusias, meskipun sempat terkendala oleh hujan deras. Bahkan, masjid yang terletak di komplek Kantor Kemenag Jombang itu terlihat penuh hingga ke lantai 2.
Untuk memastikan kenyamanan peserta yang berada di lantai atas, panitia menyiapkan fasilitas LCD proyektor sehingga materi yang disampaikan tetap dapat diikuti dengan jelas.
Kepala Kantor Kemenag Jombang Muhajir dalam sambutannya, mengingatkan pentingnya persiapan matang bagi jamaah, mengingat Kabupaten Jombang termasuk dalam gelombang pertama pemberangkatan haji yang diperkirakan dimulai awal Mei 2025.
“Kami berharap seluruh jamaah dapat mempersiapkan diri dengan baik. Semoga semuanya diberikan kesehatan dan kelancaran,” ujar Muhajir.
Muhajir juga menyampaikan, biaya haji tahun ini mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Seperti yang dilansir di website Kemenag RI, Pemerintah dan DPR menyepakati biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) 1446 H/2025 M dengan rata-rata sebesar Rp89.410.258,79 dengan asumsi kurs 1 USD sebesar Rp16.000 dan 1 SAR sebesar Rp4.266,67. Rerata BPIH tahun ini turun sebesar Rp4.000.027,21 dibanding rerata BPIH 2024 yang mencapai Rp93.410.286,00.
Penurunan BPIH berdampak pada turunnya biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) yang harus dibayar jamaah. Pasalnya, jamaah haji 2024 rata-rata membayar Bipih sebesar Rp56.046.171,60, sementara rerata jamaah 2025 akan membayar Bipih sebesar Rp55.431.750,78.
Penggunaan nilai manfaat yang dialokasikan dari hasil optimalisasi setoran awal jemaah juga turun. Rata-rata nilai manfaat per jemaah pada 2024 sebesar Rp37.364.114,40.
“Tahun ini penggunaan nilai manfaat turun rata-rata per jemaah sebesar Rp33.978.508,01,” ujarnya.
Namun, kata Muhajir lagi, masih menunggu rincian resmi biaya per embarkasi. Muhajir juga mengingatkan kepada jamaah agar selalu waspada terhadap penipuan, terutama terkait dengan isu-isu hoax yang beredar, seperti yang belakangan tersebar di media sosial ada modus pemalsuan porsi haji bertuliskan “NOMOR PORSI DPR”.
“Jadi, kami minta jamaah untuk berhati-hati dan hanya mempercayai informasi resmi dari Kemenag,” kata Muhajir mengingatkan.
Bimawali kali ini menghadirkan dua narasumber berkompeten, yaitu Kamaluddin Hasan dan Syaikhudin, yang merupakan petugas haji tahun 2024. Keduanya menyampaikan materi terkait perjalanan haji, memberikan wawasan dan pemahaman mendalam tentang rangkaian ibadah haji yang harus dipersiapkan oleh setiap jemaah.(gus/*)