Penajam -Suku Adat Paser memiliki kegiatan rutin saban tahun yaitu Melas Taon. Beberapa tahun terakhir acara ini mulai rutin digaungkan oleh pemangku adat dan budaya serta didukung pemerintah daerah.
Melas Taon adalah suatu kegiatan ritual memerse olo bulan, memelio bintang taon yang artinya ritual hajat masyarakat Paser yang bertujuan untuk membersihkan alam lingkungan dan menjernihkan segenap waktu,hari, bulan dan tahun dari segala pengaruh ruh jahat atau dari hal-hal yang tidak baik.
Acara ini digelar dalam bentuk kegiatan festival tradisi, yang berisi kegiatan adat tradisi, seni budaya Paser dan olahraga tradisional.
Tujuan utama Melas Taon adalah agar suatu daerah atau wilayah dan seluruh penduduknya akan terhindar dari segala bala bencana dan dari pengaruh berbagai bentuk kejahatan.
Menentramkan dan menyejukkan seluruh segi kehidupan masyarakat agar tercipta suatu ketenangan dan kesejahteraan hidup dalam suatu daerah tersebut.
Ada beberapa istilah bahasa Paser yang berkaitan dengan Melas Taon. Diantaranya Tambak Pulut, ini melambangkan suatu kekuatan nilai adat tradisi masyarakat Paser yang mengandung makna rasa kesyukuran yang tinggi dan penghambaan kepada Allah SWT sebagai tujuan akhir kehidupan.
Filsafat dalam Tambak Pulut :
Pulut adalah beras ketan dengan sifat yang memiliki daya lekat yang sangat kuat, lembut dan nyaman untuk dimakan, yang mengandung hakikat bahwa dalam menjalankan kehidupan maka setiap insan hendaklah saling bersatu hidup rukun bergandengan erat, jangan bercerai berai agar tercipta rasa persatuan dan kesatuan serta tercapai suatu tujuan hidup yang bahagia dan sejahtera.
Tambak Pulut bentuknya menyerupai bukit adalah gambaran sebuah tempat penuh sejarah yang bernama Usuk Neten Pali yaitu bukit yang terletak diantara Utok/Hulu sungai Kendilo dan desa Telake sebagai tempat berakhirnya perjuangan dan kehidupan Raja Paser, Nalau Raja Tondoi (awal sejarah adanya Raja Paser).
Makna Warna Tambak Pulut adalah hitam atau Buyung.
Tambak yang diperuntukkan sebagai simbol penolak bala, agar tidak ada kejahatan yang terjadi dalam tahun tersebut, sehingga dibacakan doa tolak bala. Ada juga warna merah atau disebut Mea. Ini adalah rambak yang diperuntukkan sebagai pelindung dan penangkal dari sifat amarah, dan kekejaman sehingga tidak terjadi pertumpahan darah dalam tahun tersebut, sehingga dibacakan doa tolak bala.
Warna kuning atau lemit.
Warna Tambak yang diperuntukkan sebagai lambang keselamatan, keamanan, perdamaian, dan kesejahteraan dalam tahun tersebut, sehingga dibacakan doa Selamat.
Putih atau buram.
Tambak yang diperuntukkan sebagai lambang pembersihan hati sehingga tidak ada rasa kebencian, kedengkian, tidak ada hasut, dan tidak ada prasangka buruk, sehingga dibacakan doa selamat.
Hijau atau ijau.
Tambak Ijau Ranau yang diperuntukkan sebagai lambang untuk mendatangkan kemakmuran, kesejahteraan bagi kehidupan dalam suatu daerah sehingga tercipta keamanan dan ketentraman hidup.
Kuta Kinalenja
Artinya bangunan rumah adat Paser yang berfungsi sebagai wadah bermusyawarah guna merumuskan dan memutuskan suatu kebijakan yang harus diputuskan oleh para pemangku kesultanan dan para tokoh adat.
Lemang Paser.
Tekulus atau lemang Paser adalah salah satu jenis makanan khas Paser yang dalam tradisi adat masyarakat Paser berfungsi sebagai salah satu media pada ritual adat paser yang hakikatnya agar masyarakat Paser tidak terjadi kekurangan pangan dan tetap dalam bingkai persatuan sebagaimana eratnya beras ketan dalam batang bambu.
Musik dan Tari Rembara.
Tari Rembara merupakan tari pembukaan setiap acara, mulai acara melas taun juga acara di Kuta Kerajaan sebagai tari penyambut tamu kerajaan dan para pejabat Kerajaan.
Nama Rembara adalah nama properti yang di bawa para penari yang terbuat dari daun janur sebanyak delapan helai yang di jalin berbentuk bulat setelah ujung-ujungnya di tautkan satu sama lain, yang mengandung filosopi dari kata REMBARA : Rem “Rembuk” Ba “ Batuk” Ra “Rasuk”
Maknanya adalah agar semua permasalahan harus di permusyawarahkan (dirembuk) untuk mencapai kata mufakat.
(rmt/plt)