Ratusan Dewan Kesenian dan Kebudayaan Daerah Berkumpul di Jakarta Menggelar Munas

Penajam,-Para pemangku kesenian dan kebudayaan di seluruh Indonesia menggelar “Musyawarah Nasional Dewan Kesenian dan Dewan Kebudayaan se-Indonesia 2023” yang berlangsung di Mercure Convention Center Ancol, Jakarta, pada 10 hingga 14 Desember 2023. Munas ini menjadi tindak lanjut dari Maklumat Kongres Kebudayaan Indonesia (KKI) 2023 yang mendorong pentingnya musyawarah besar Dewan Kesenian dan Dewan Kebudayaan, Minggu (10/12/2023).

Musyawarah Nasional dihadiri oleh lebih dari 300 peserta, terdiri dari perwakilan Dewan Kesenian dan Dewan Kebudayaan dari seluruh Indonesia, serta pemangku kepentingan seni-budaya, lembaga, institusi, organisasi seni-budaya, pemerintah, dan individu pelaku seni dan budaya. Acara ini akan dibuka oleh Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid.

Munas ini mengusung tema “Transformasi Dewan Kesenian dan Dewan Kebudayaan untuk Tata Kelola Kebudayaan.” Sidang pleno dan sidang komisi akan menjadi wadah utama penyampaian pemikiran, dengan pemateri terkemuka seperti Hapri Ika Poigi, Halim HD, Bambang Prihadi, dan perwakilan komunitas seni-budaya seperti Akhmad Khairudin, Wayan Udiana, Angga Djamar, dan Max Binur.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Abdullah Azwar Anas, akan menjadi salah satu pembicara utama, bersama dengan Direktur Jenderal Otonomi Daerah Akmal Malik, Ketua Tim Refomasi Birokrasi Nasional Soni Soemarsono, dan Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid.

Munas memiliki dua tujuan utama. Pertama, penyusunan agenda transformasi Dewan Kesenian dan/atau Dewan Kebudayaan untuk pemajuan seni dan budaya di Indonesia. Kedua, mencapai kesepakatan dalam konteks pemajuan kebudayaan untuk mendorong pengarus-utamaan seni-budaya dalam strategi dan pelaksanaan pembangunan bangsa di masa depan.

Munas Dewan Kesenian dan Dewan Kebudayaan.2023 bukan hanya sekadar pertemuan rutin. Ini adalah panggung diskusi mendalam dan langkah nyata menuju transformasi kesenian dan kebudayaan di Indonesia. Diharapkan, melalui musyawarah ini, seni dan budaya tidak hanya dilihat sebagai aspek ekspresif, tetapi juga sebagai kekuatan penggerak perubahan positif dalam kehidupan sosial, ekonomi, dan politik.

(rmt/plt)




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *