Sekdis Dikpora PPU Sambut Kunjungan Staff Presiden Bidang Pembangunan Sumber Daya Manusia Di SDN 040 Penajam

Penajam- Salah satu bentuk perhatian pemerintah pusat adalah segera menyiapkan anggaran jumbo untuk mendukung pembangunan infrastruktur pendidikan dan kesehatan di PPU. Keseriusan ini ditunjukkan dengan kunjungan kerja Kementerian Pendidikan bersama Tenaga Ahli Utama, Kedeputian II Bidang Pembangunan Sumber Daya Manusia, Kantor Staf Presiden (KSP) ke sejumlah sekolah dasar (SD) di Penajam, PPU, Selasa (28/11/2023).

“Jadi, kami datang bersama Kementerian Pendidikan untuk melihat beberapa sekolah dasar yang menjadi penyangga IKN nanti. Secara prinsip, ini harus kita maksimalkan agar nanti pendidikan antara PPU dengan IKN tidak jomplang,” kata Tenaga Ahli Utama, Kedeputian II Bidang Pembangunan Manusia, KSP, Brigjen TNI (Purn) dr Noch T Mallisa, di sela-sela mengunjungi SD 040 Penajam, PPU.

Saat mengunjungi sekolah tersebut, dia disambut kepala sekolah, dewan guru, dan Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) PPU Daman.

Malissa mengatakan, sebelum ada sekolah-sekolah dibangun pemerintah perlu disentuh terlebih dahulu, dan pada tahun depan pemerintah akan membangun sekolah-sekolah di sekitar kawasan IKN.

“Supaya masyarakat dapat langsung merasakan dampak pembangunan IKN itu. Ada dua isu yang saya tangani, yaitu masalah kesehatan dengan pendidikan, termasuk rumah sakit di sekitar IKN akan kami upgrade (tingkatkan) semua,”jelasnya.

Sebelum mengunjungi SD 040, Malissa dan rombongan telah mengunjungi SD 039 Penajam, PPU.

Menyinggung alokasi anggaran, kata dia, khusus IKN tersedia anggaran sendiri, dan untuk sekolah-sekolah di daerah penyangga IKN seperti di PPU ini akan dibantu pendanaannya.

“Termasuk SD 039 Penajam itu akan ada bantuan pembangunan sekitar Rp 11 miliar dari APBN,”jelasnya.

Saat disinggung tentang SD 040, ia mengatakan, masih melihat apa saja yang bakal diajukan usulannya kepada pemerintah pusat.

“Harus diajukan juga dari bawah karena kami tidak bisa langsung given (diberikan) dari atas. Harus ada kebutuhannya apa supaya sesuai apa yang diminta dari bawah dan kami sesuaikan dari atas,” jelasnya.

Saat ditanya apa saja yang ditemukan dalam kunjungannya ke PPU, ia menemukan fasilitas perpustakaan di sekolah yang tidak ada.

“Satu lagi yang saya lihat, karena saya menangani isu kesehatan dan pendidikan, semua sekolah itu toilet anak laki-laki dan perempuan harus dibedakan. Contoh, closed untuk anak perempuan itu untuk duduk bukan jongkok. Kami juga titip IKN ini harus jalan, dan kalau masyarakat tidak mendukung maka yang rugi masyarakat sendiri,” tuturnya.(rmt/plt)




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *