Penajam – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Sujiati mengungkapkan kondisi pertanian di wilayah kecamatan babulu saat ini mengalami kekeringan seiring musim kemarau panjang yang belum berakhir.
Kecamatan babulu, kata Sujiati selama ini menjadi daerah penghasil beras terbanyak di Kabupaten Penajam Paser Utara dengan luasan sawah hampir dua belas hektare. Namun saat ini kondisinya memprihatinkan karena banyak sawah mengering akibat tidak ada air.
“Banyak lahan sawah milik masyarakat di babulu mengering karena sulit mendapatkan air. Bahkan tidak sedikit petani yang menunda menanam padi karena takut mengalami kegagalan di musim kemarau ini.” ungkap Sujiati.
Masyarakat petani di Babulu, lanjut Sujiati, sangat berharap proyek bendungan telake segera diselesaikan, mengingat kebutuhan air petani seringkali hanya bergantung pada tadah hujan.
Politisi partai gerindra itu berharap agar pemerintah provinsi maupun pusat segera merealisasikan pembangunan Bendung Telake. Sebab keberadaan Bendung Telake juga sebagai sarana menjaga stabilitas pangan, khususnya bagi masyarakat di PPU dan Paser.
“Sawah di Babulu saat ini kering kerontang. Petani tidak menanam padi karena tidak ada air. Petani di sana sangat bergantung pada air hujan,” ujar Sujiati. (Adv)