Hadirnya IKN, Destinasi Wisata Gunung Parung Ramai Pengunjung

Penajam,- Gunung Parung merupakan salah satu destinasi wisata alam yang terletak di sekitar wilayah inti Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur. Gunung Parung memiliki ketinggian sekitar 1.200 meter di atas permukaan laut dan menjadi titik tertinggi di IKN.

Dari atas puncaknya, pengunjung dapat menikmati pemandangan alam yang memukau, mulai dari hutan hijau, sungai, danau, hingga Teluk Balikpapan. Selain itu, Gunung Parung juga menyimpan kekayaan flora dan fauna yang endemik, seperti bengkirai, meranti, orangutan, monyet, burung, dan lain-lain.

Untuk mencapai Gunung Parung, pengunjung dapat menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat dari Balikpapan atau Samarinda. Jaraknya sekitar 88 kilometer dari Balikpapan dan 150 kilometer dari Samarinda. Setelah sampai di Desa Wonosari, Kecamatan Sepaku, pengunjung harus melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki selama sekitar tiga jam melalui jalur pendakian yang cukup menantang.

Salah satu pengelola wisata Gunung Parung, Rudi Hartono, mengatakan bahwa wisata Gunung Parung mulai ramai dikunjungi sejak adanya pembangunan IKN di PPU. Ia mengaku senang dengan adanya minat masyarakat untuk menikmati keindahan alam di Gunung Parung.

“Kami berharap wisata Gunung Parung bisa menjadi salah satu ikon pariwisata di IKN. Kami juga berusaha untuk menjaga kelestarian lingkungan di sini agar tetap asri dan alami,” ujar Rudi.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Andi Israwati Latief, mengatakan bahwa Gunung Parung merupakan salah satu dari lima destinasi wisata yang potensial dikembangkan di IKN. Destinasi lainnya adalah Goa Tapak Raja, Kawasan Mangrove Mentawir, Air Terjun Tembinus, dan Bukit Bengkirai.

“Kami akan bekerja sama dengan Otorita IKN dan masyarakat setempat untuk mengembangkan destinasi wisata ini agar bisa mendukung sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di IKN. Kami juga akan memberikan pelatihan kepada pengelola wisata agar bisa memberikan pelayanan yang baik kepada pengunjung,” kata andi israwati.

Andi Israwati menambahkan bahwa pengembangan pariwisata di IKN tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan, tetapi juga untuk melestarikan budaya dan lingkungan yang ada di sana. Ia berharap bahwa pariwisata di IKN bisa menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia.

“Kami ingin menunjukkan bahwa pariwisata di IKN tidak hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga nilai-nilai budaya dan kearifan lokal yang khas. Kami ingin pariwisata di IKN bisa menjadi pariwisata yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan,” tutup Andi Israwati.

(rmt/pl)




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *