Puji Setyowati Mendorong Sekolah Inklusi di Kalimantan Timur

Samarinda – Sekolah Inklusi adalah jenis sekolah baru yang telah diperkenalkan di Indonesia, memungkinkan anak-anak tanpa kebutuhan khusus dan anak-anak dengan berbagai kebutuhan khusus, seperti tunanetra, tunarungu, tunadaksa, autis, dan lainnya, untuk berbagi kelas yang sama.

Di sekolah inklusi, biasanya terdapat guru umum dan guru pembimbing khusus yang memiliki latar belakang pendidikan khusus. Guru khusus ini berfokus pada membantu anak-anak dengan kebutuhan khusus agar dapat mengikuti pembelajaran bersama dengan anak-anak normal lainnya.

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kalimantan Timur, Puji Setyowati, mendukung konsep sekolah inklusi ini dan mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim untuk memperluas konsep ini ke seluruh wilayah Kalimantan Timur.

Puji Setyowati menyadari bahwa saat ini, sekolah inklusi masih terbatas di Kalimantan Timur, dan sebagian besar sekolah belum memiliki fasilitas yang memadai untuk menerima anak-anak berkebutuhan khusus.

“Sekolah inklusi harus memenuhi persyaratan sarana dan prasarana yang khusus, terutama untuk anak-anak dengan kebutuhan khusus seperti autisme,” ungkapnya baru-baru ini.

Ia menekankan bahwa ruangan dan fasilitas khusus diperlukan untuk memastikan pendidikan anak-anak berkebutuhan khusus berjalan dengan baik. Namun, saat ini hanya sedikit sekolah di Kaltim yang telah mampu menyediakan sekolah inklusi dengan tenaga pengajar yang sesuai.

Demi mengatasi masalah ini, Komisi IV DPRD Kalimantan Timur berusaha untuk meningkatkan jumlah sekolah inklusi, termasuk di wilayah pedesaan.

Puji juga mengingatkan bahwa prinsip-prinsip perlindungan dan pendidikan setiap anak, seperti yang diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945, harus dijunjung tinggi.

“Setiap anak, termasuk yang memiliki kebutuhan khusus, memiliki hak yang sama untuk mendapatkan perlindungan, pendidikan, dan perlakuan yang adil,” tandasnya.




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *