PENAJAM – Pj. Bupati Penajam Paser Utara Makmur Marbun membuka secara resmi sosialisasi dan pelatihan perakitan alat pemanen air hujan bagi 12 desa dan kelurahan Kampung Iklim. Sebagai salah satu adaptasi Program Kampung Iklim (Proklim) yang diselenggarakan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) PPU, Rabu (11/10/2023).
Adapun tujuan kegiatan ini agar masyarakat dapat memanfaatkan air hujan untuk air bersih dan layak minum melalui sistem filterisasi.Kegiatan diselenggarakan di gedung serba guna Kelurahan Petung, Kecamatan Penajam.
Pj Bupati PPU, Makmur Marbun dalam sambutannya sangat mengapresiasi atas terlaksananya sosialisasi dan pelatihan tersebut bagi 12 desa dan kelurahan yang sudah masuk dalam Proklim. Tidak hanya itu saja, ia juga berharap dalam pelatihan ini, kedepannya bisa menjadi contoh untuk desa maupun kelurahan di Kabupaten PPU.
“Sosialisasi dan pelatihan ini penting dilaksanakan agar perangkat desa maupun kelurahan yang mengikuti kegiatan ini lebih memahami. Saya berharap 12 desa ini bisa menjadi percontohan bagi desa lainnya di Kabupaten PPU,” ucapnya.
Sementara itu Kepala DLH Kabupaten PPU, Tita Deritayati dalam sambutannya mengatakan, proklim merupakan sebuah gerakan nasional di bawah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia. Proklim juga merupakan kegiatan pengendalian perubahan iklim berbasis komunitas, merupakan respon terhadap dampak perubahan iklim yang telah terjadi, meliputi kegiatan adaptasi dan mitigasi yang melibatkan masyarakat di tingkat tapak.
“Kegiatan adaptasi dan mitigasi Proklim merupakan kegiatan di masyarakat dilakukan sehari-hari, dilengkapi dengan kelembagaan yang ada, misalnya, pemilahan sampah, composting, pemanfaatan lahan perkarangan, perlindungan sumur dan mata air, perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), penggunaan energi baru terbarukan, penggunaan pupuk organik,” terangnya.
Ia juga menjelaskan dalam kegiatan sosialiasi dan pelatihan perakitan alat pemanen air hujan merupakan salah satu dari adaptasi Proklim dengan tujuan agar masyarakat di 12 desa dan kelurahan dapat mengetahui cara pemanfaatan air hujan melalui teknologi filterisasi, hingga menjadi air bersih yang layak untuk diminum langsung.
“ Secara umum kami berharap kegiatan Proklim dapat meningkatkan ketahanan masyarakat dalam menghadapi dampak perubahan iklim dan meningkatkan kualitas hidup sosial ekonomi masyarakat,” tuturnya.
Saat ini lanjutnya, Pemerintah Kabupaten PPU melalui DLH PPU telah membetuk kampung iklim di 11 desa dan kelurahan pada tahun 2023 yaitu Kelurahan Gunung Seteleng, Kelurahan Petung, Kelurahan Tanjung Tengah, Kelurahan Waru, Kelurahan Pemaluan, Kelurahan Maridan, Desa Rintik, Desa Babulu Laut, Desa Babulu Darat, Desa Bangun Mulya, Desa Telemow.
“serta ada 1 kelurahan di bentuk pada tahun 2022 kemarin yaitu Kelurahan Kampung Baru,” tutupnya.(ADV/Diskominfo)