Penajam – Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada periode Januari hingga Mei 2023 di Indonesia terdapat setidaknya 1.675 kejadian yang didominasi bencana hidrometeorologi sebesar 99,1%. Bencana hidrometeorologi merupakan bencana akibat aktivitas cuaca seperti siklus hidrologi, curah hujan, temperatur, angin, dan kelembapan. Penyebab bencana hidrometeorologi adalah perubahan iklim dan cuaca ekstrem. Bentuk bencana tersebut meliputi kekeringan, banjir, badai, karhutla, longsor, dan sebagainya.Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) melaksanakan latihan fisik untuk menghadapi kemungkinan bencana akibat perubahan cuaca, Rabu (26/07/2023).
Kepala BPBD PPU Budi Santoso menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan pertama kali dan akan dilaksanakan secara rutin guna meningkatkan stamina dari anggota BPBD PPU.
“Yang pasti staminanya, karena nanti setelah ini, kami akan melakukan pelatihan peralatan-peralatan karhutla (kebakaran hutan dan lahan). Jadi ini setelah fisiknya mulai terbentuk kuat, baru nanti kita latihan ketangkasan. Ketangkasan menggunakan peralatan dan kecepatan tanggap bencana,” jelasnya.
Latihan fisik yang dilakukan berupa jalan kaki dari kantor BPBD PPU melewati wilayah perkantoran Pemerintah Kabupaten PPU dan kembali ke kantor BPBD PPU. Budi menyebut setelah latihan perdana ini, akan ditingkatkan intensitas dan variasi jenis pelatihan fisik.
“Untuk hari ini kita jalan kaki dari home base, dari kantor sampai pemkab kemudian kembali ke kantor. Kemudian ke depan mungkin kita ada kegiatan fisik yang lain, apakah nanti sambil lari kemudian ada push up dan lain sebagainya,” ucapnya.