Moeldoko: Saya Khilaf, Jangan Bawa-bawa Presiden Untuk Persoalan Ini

JAKARTA -Moeldoko, Ketua Umum partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa atau KLB, akhirnya buka suara. Dia menceritakan mengapa dirinya mau menerima jabatan tersebut ditengah kisruhnya masalah internal yang ada di partai besutan Presiden ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY.
 
Dalam video yang diunggah akun Instagram resminya @dr_moeldoko, Senin (29/03), dia menjelaskan jika ada pertarungan idelogis yang kuat jelang 2024. Tak lupa, dia juga mengaku khilaf atas peristiwa ini.
 
Berikut pernyataan resmi Moeldoko dalam video berdurasi 2 menit:
 
Saya orang yang didaulat untuk memimpin Demokrat. Kekisruhan sudah terjadi, arah demokrasi sudah bergeser di dalam tubuh Demokrat.
 
Terjadi pertarungan ideologis yang kuat menjelang 2024. Pertarungan ini terstruktur dan gampang dikenali, ini menjadi ancaman bagi cita-cita menuju Indonesia Emas 2045.
 
Ada kecenderungan tarikan ideologis itu terlihat di tubuh Demokrat, jadi ini bukan sekedar menyelamatkan Demokrat, tapi juga menyelamatkan bangsa. Itu semua berujung pada keputusan saya menerima permintaan untuk memimpin Demokrat, setelah tiga pertanyaan yang saya ajukan kepada peserta KLB.
 
Terhadap persoalan yang saya yakini benar dan itu atas otoritas pribadi yang saya miliki, maka saya tidak mau membebani Presiden.
 
Saya juga khilaf, tidak memberitahu kepada istri dan keluarga. Saya terbiasa mengambil risiko seperti ini, demi kepentingan bangsa dan negara. Untuk itu, jangan bawa-bawa Presiden untuk persolan ini.
 
Seperti diketahui, pasca terpilih menjadi Ketum Demokrat versi KLB, Moeldoko belum pernah memberikan keterangan apapun tentang jabatan baru yang diembannya ini.
 
Moeldoko terpilih menjadi ketum saingan AHY dalam KLB yang terjadi di Deli Serdang, Sumatera Utara beberapa waktu lalu. (adm)
 
 
 
 
Berita ini juga sudah tayang di https://www.viva.co.id



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *